hidup, siapa sih yang tau jalannya hidup? iyah, berkelok kelok bukan? tidak selalu lurus. terkadang kamu akan menemuka polisi tidur di setiap jalan yang lurus, seringkali kamu menemukan kerikil kerikil yang berserakan sepanjang jalan. iyah, ada kalanya kita menaiki jalan yang meninggi, dan ada pula saatnya kita menuruni jalanan yang curam. semua serba berputar bak roda.
disaat kita menari nari diatas rerumputan yang dipenuhi dengan bunga bunga yang cantik, sejuk, bahagia, tertawa, seketika hilang begitu saja dikala badai tiba tiba menghampiri, hujan turun sangat deras, membasahi rerumputan dan membuatnya seakan tak hidup, gelap. namun, apakah kita bisa menangkal itu semua? mungkin kita tak sanggup menangkal takdir Tuhan. yang kita bisa hanya berjalan melewati semuanya, terus berjalan, terus berjalan dan terus berjalan. karna kita tau, badai pasti berlalu.
wahai angin! kau hanya mampu menyentuh jemari ku saja! aku memang tak bisa melihatmu, tapi aku mampu merasakan kehadiranmu. silahkan saja kau bertiup sekencang kencang nya! aku tak takut! aku akan tetap berdiri tegap, melewatimu dan akan berhasil mengalahkanmu. semangatku lebih bisa menyapu seisi alam dibanding dengan mu.
hai tanah! terus saja kau goyahkan dunia ini sesuka hati mu! kemanapun aku berjalan, tak apa kau terus mempersulit langkah kaki ku, aku takkan menyerah! tekadku lebih kuat daripada goyahan mu.
wahai sang langit! terus saja kau mengguyuri ku dengan badai, membasahi ku dengan hujan! aku tetap berjalan, berlari kesana kemari. aku tak lelah! biarkan aku tetap tegar setegar karang di lautan. dinginnya hujan yang kau beri, gelapnya langit yang menyelimutiku, sungguh takkan bisa mengikis semangat hidupku.
dengarlah hatiku berteriak, dengarlah tekadku menggebu! Tuhan.. tetap jadikanlah hatiku seperti gunung gunung, yang menjulang tinggi besar dan kuat, jadikanlah aku seorang seperti air, yang mampu mengalir di setiap jalannya, yang mampu melewati batu besar di hadapannya. jangan jadikan aku seperti api yang akan padam oleh air.
aku tau Tuhan, jawaban dari Mu akan sangat indah pada waktunya.
dan padamu semangatku, teruslah selalu disisiku........
disaat kita menari nari diatas rerumputan yang dipenuhi dengan bunga bunga yang cantik, sejuk, bahagia, tertawa, seketika hilang begitu saja dikala badai tiba tiba menghampiri, hujan turun sangat deras, membasahi rerumputan dan membuatnya seakan tak hidup, gelap. namun, apakah kita bisa menangkal itu semua? mungkin kita tak sanggup menangkal takdir Tuhan. yang kita bisa hanya berjalan melewati semuanya, terus berjalan, terus berjalan dan terus berjalan. karna kita tau, badai pasti berlalu.
wahai angin! kau hanya mampu menyentuh jemari ku saja! aku memang tak bisa melihatmu, tapi aku mampu merasakan kehadiranmu. silahkan saja kau bertiup sekencang kencang nya! aku tak takut! aku akan tetap berdiri tegap, melewatimu dan akan berhasil mengalahkanmu. semangatku lebih bisa menyapu seisi alam dibanding dengan mu.
hai tanah! terus saja kau goyahkan dunia ini sesuka hati mu! kemanapun aku berjalan, tak apa kau terus mempersulit langkah kaki ku, aku takkan menyerah! tekadku lebih kuat daripada goyahan mu.
wahai sang langit! terus saja kau mengguyuri ku dengan badai, membasahi ku dengan hujan! aku tetap berjalan, berlari kesana kemari. aku tak lelah! biarkan aku tetap tegar setegar karang di lautan. dinginnya hujan yang kau beri, gelapnya langit yang menyelimutiku, sungguh takkan bisa mengikis semangat hidupku.
dengarlah hatiku berteriak, dengarlah tekadku menggebu! Tuhan.. tetap jadikanlah hatiku seperti gunung gunung, yang menjulang tinggi besar dan kuat, jadikanlah aku seorang seperti air, yang mampu mengalir di setiap jalannya, yang mampu melewati batu besar di hadapannya. jangan jadikan aku seperti api yang akan padam oleh air.
aku tau Tuhan, jawaban dari Mu akan sangat indah pada waktunya.
dan padamu semangatku, teruslah selalu disisiku........