Senin, 29 April 2013

Diantara Bintang (cerpen)



Suara kicau burung menyambut datangnya pagi hari di akhir pekan ini. Sinar mentari pun sudah menari nari di atas langit dan memasuki celah celah jendela kamar anna. Udara sejuk pun menyelimuti kamar mewah milik gadis kecil ini. Ratna febriana, namun biasa dipanggil anna.  Umurnya baru 15 tahun. Namun sifatnya sudah sangat dewasa. Anna terlahir sebagai anak tunggal di keluarga yang bisa terbilang mapan. Karna ke Tunggalannya itulah anna sangat dimanja oleh orang tuanya. Anna juga dikenal sebagai anak yang rajin dan pandai bersosialisasi. Ditambah dengan wajah kuning langsat dan cantik, ia semakin digemari orang banyak. Hanya saja, selama ini anna tidak pernah bercinta. Atau biasa disebut berpacaran. Oh ya, anna sangat suka cowo yang berdarah seniman. Makannya dia cari cowo itu yang bisa music. Ya walaupun dia belum nemuin. Selama kurang lebih 15 tahun perkembangannya, anna belum terlihat menyukai lawan jenisnya. Atau bahasa modern nya faling in love. Yah walau begitu, anna tetap seorang perempuan normal ko.
Kringg kringgg kringg ….
Suara jam beker di kamar anna berbunyi
Anna pun terbangun dari tidurnya,
hoaaamppp….. “  ucapnya sembari menggisik kedua matanya
Anna pun bergegas ke kamar mandi.
Hingga 3 menit.. 5 menit… 7 menit… dan 12 menit berlalu. Anna  terlihat sudah siap untuk beraktifitas. Dan segera pergi ke ruang makan..
“ morning mah, pah J “ sapa anna kepada mamah dan papahnya yang dari tadi seudah menunggu nya di ruang makan
“ morning sayang “ balas mamah anna
“ morning juga sayang, oh ya na, hari ini kamu mau mengunjungi panti asuhan mana lagi ? “ Tanya papahnya sembari meminum secangkir kopi
“ iya pah, rencananya hari ini anna sama temen temen mau ngunjungin panti asuhan yang ada di desa terpencil pah. Hemmm kalau gak salah namanya panti asuhan bunda. Letaknya sih di kaki gunung gitu, tapi papah sama mamah tenang aja, anna sama temen temen bisa jaga diri ko J “
“ yah papah sama mamah ngedukung aja. Kita percaya kamu bisa jaga diri J “
“ iya betul na, asal niat kamu baik, mamah papah pasti ngedukung ko “ sambung mamah anna
“ hehe makasih mah pah. Anna sayang banget deh sama kalian J “
“ yasudah sana berangkat, udah jam berapa ini ! “
“ sip,, anna  berangkat dulu yah. Assalamualaikum.. “
“ waalaikumsalam “

Anna pun bergegas menuju ke tempat perkumpulannya dengan teman temannya. Atau biasa disebut BASE CAMP . sesampainya disana, anna langsung disambut oleh ke 3 sahabatnya. Tia, gina, dan santi. Mereka bersahabat sudah cukup lama. Selama kurang lebih 5 tahun. Tidak aneh jika banyak orang bilang mereka saudara kandung. Padahal engga ada setetes darah mereka yang sama (sedarah). Ya mungkin karna saking dekatnya mereka kali yah. Hehe :D

Mereka pun segera tancap gas menuju ke panti asuhan. Kegiatan ini sudah menjadi tradisi mereka tiap akhir pekan. Menurut mereka sih, daripada waktu libur dipake buat happy happy gajelas dan buang uang, lebih baik dipake buat bersosialisasi. Selain ga buang uang, dapet pahala nya juga kan J .
Tak terasa 1 jam sudah berlalu, perjalanan kali ini memang memakan waktu yang cukup lama, karna letak nya yang memang lumayan  jauh. Suasana yang di penuhi dengan canda tawa mengiri perjalanan mereka kali ini. Hingga tak terasa, akhirnya mereka sampai di tempat tujuan.
Sederhana, dengan suasana nan hijau di sekitarnya, mereka dapati di panti asuhan bunda. Tempatnya strategis, walau kecil namun indah. Terlihat beberapa anak panti yang sedang bermain dan bercanda tawa riang. Senyum manis dan sambutan pun terlontar dari salah satu anak panti saat anna dan teman temannya sampai di pagar panti tersebut.
“ kaka, pasti kaka mau nengok aku sama temen temen yah, asikkk aku di tengokin. Udah lama aku berharap ada yang nengokin. Hehe makasih yah kaka J “ ucap gadis kecil itu dengan polosnya dan langsung berlari riang meninggalkan anna dan teman temannya.
Mereka hanya terdiam sembari tersenyum kepada anak kecil itu. Agak sedikit aneh sih buat mereka. Karna baru kali ini ada anak panti yg berbicara seperti itu pada mereka. Walau begitu, terhimpit pula rasa kasihan kepada dia dari hati anna. Kasian sekali yah anak anak seperti mereka, yang sudah diberi cobaan yang berat meski umurnya masih sangat belia. Dengan hidupnya yang tanpa di dampingi kasih sayang orang tua kandungnya. Tapi walau begitu, mereka tetap semangat menjalani hidupnya. Sangat mengesankan J
Anna dan ketiga sahabatnya itu mulai memasuki panti tersebut, dan menemui pemilik panti tersebut. Hingga waktu terus berlalu. Ketika mereka hendak pulang, anna mendapati seorang lelaki tengah bermain gitar dan bernyanyi bersama anak anak panti. Karna tertarik, akhirnya anna menghampiri lelaki tersebut.
“ hay ka, kaka pengasuh di panti ini yah ? “ Tanya anna kepada lelaki tersebut. Seketika suasana hening …
“ cie cie ka reza.. di samperin cewe cantik “ ucap salah satu anak panti
“ ah dasar kalian, engga ko bukan ! bukan mba, saya pemuda sekitar sini, saya memang sering bermain bersama mereka ini, yah itung itung ngasih hiburan buat mereka “
“ ohh.. kaka hobby nyanyi yah ?? suara kaka bagus loh “
“ iya, ini hobby saya sejak kecil. Ah bisa aja kamu ! oh ya, ada apa yah ko kamu bisa sampe ke tempat ini ? “
“ aku ngunjungin panti ini buat bersosialisasi dan sedikit sedekah ka. Yah itung itung ngisi waktu luang ka J “
“ waw bijak banget. Udah canti pinter pula “
“ ah kaka gombal, oh ya, kalau boleh tau, nama kaka siapa ? “
“ khaireza, biasa di panggil reza. Kamu ? “
“ aku ratna, panggil aja anna. Ka, kaka tuh kan udah mahir banget main gitar, boleh dong aku belajar dari kaka ? “
“ hmm.. boleh sih. Dimana ? “
“ kaka bisa datanng ke alamat rumah aku. “ anna pun menyebutkan alamat rumahnya
“ oh oke deh, tapi kaka bisanya hari libur aja, gapapa na ? “
“ okesip ka. Aku tunggu loh. “
“ siappp !! “
“ yaudah aku pamit dulu ya ka, assalamualaikum “
“ waalaikum salam “
Anna pun beranjak dari panti tersebut dan bergegas pulang. Menurutnya, Perjalanan kali ini sangat berbeda dari sebelumnya, karna anna menemukan seseorang yang berbakat yang bisa mengguruinya belajar gitar. Walau keliatannya ga istimewa, tapi jauh di dalam lubuk hatinya anna bahagia. Akhirnya dia menemukan seorang lelaki yang bisa mengajari alat musik kesukaannya itu, gitar.
“ tadi siapa na ? “ Tanya tia
“ oh itu ka reza. Aku minta dia ajarin aku gitar J “
“ ohh. Awas cinlok. Hahahah “ ledek tia
“ ahh engga. Ngarang aja kamu :p “
“ bisa aja loh na “ sambung santi

“ enggaa ! Udah ah jangan dibahas “
Hari terus berlalu, waktu terus berjalan. Hingga di pertemukan kembali dengan akhir pekan. Anna tengah terlihat sibuk merapihkan ruang musiknya, rencananya hari ini ka reza mau datang ke rumah. Ini adalah hari pertama anna belajar gitar bareng ka reza.
Tingg nong ting nongg ..
Suara bel rumah berbunyi
iya bentar, siapa ?? “ teriak anna dari dalam ruang music
“ reza “
“ ohh,, iya bentar ka “
anna pun bergegas membukakan pintu tersebut. Dan langsung mepersilahkan ka reza memasuki rumah mewah nya itu.
Tanpa perlu basa basi, anna dan ka reza memulai kegiatan barunya itu. Anna terlihat sangat serius dan antusias dengan pelajarannya kali ini. Canda dan tawa pun tak hilang dari mereka. Ada hal yang tak biasa dari dalam diri anna. Ntah mengapa, baru kali ini perasaanya sangat nyaman berada di dekat seorang lelaki. Hatinya begitu nyaman, dan degup jantungnya terasa berdetak begitu kencang. Sesekali anna melirik wajah manis ka reza itu,, dan tanpa disadari, anna senyum senyum sendiri menatap wajahnya.
Sedang ka reza, ia terlihat begitu semangat mengajari anna dalam bermain gitar. Terihat wajah ketulusan dari senyum bibirnya itu . sama hal nya dengan anna, ia pun sesekali melirik wajah mungil anna sambil tersenyum manis. Terlihat dari senyumnya, sepertinya ka reza mempunyai perasaan pada anna.

Begitu singkat memang, namun apa daya jika takdir sudah berkata. Anna dan ka reza memang sama sama memiliki perasaan terpendam.

Waktu terus berjalan, hingga bulan pun berganti. Hari ini adalah awal di bulan febuari. Selama waktu berlalu, kedekatan anna dan ka reza semakin melekat. Seketika terlihat mereka tengah jalan berdua. Dan ka reza terlihat lebih sering dating ke rumah anna. Sepertinya tak ada yang bisa di tutupi lagi, mereka memang sedang PDKT.
Hingga suatu malam, ka reza dating ke rumah anna dengan membawa setangkai bunga dan sebuah gitar. Dan ternyata, ka reza ingin bermaksud menyatakan cintannya kepada pujaan hatinya itu. Di pinggir kolam berenang, terlihat ka reza tengah menyanyikan  sebuah lagu cinta pada anna.


Di antara beribu bintang, hanya kaulah yang paling terang, diantara beribu cinta , pilihanku hanya kau sayang
Takkan ada selain kamu, dalam segala keadaanku, Cuma kamu ya hanya kamu, yang selalu ada untukku
Alunan lagu cinta itu mengawali langkan ka reza untuk menyatankan cintanya pada anna.
Anna terlihat begitu kagum dan senang melihat ka reza menyanyikan lagu untuknya. Karna baru pertama ada seorang lelak yang menyatakan cintanya melalui sebuah lagu.
Suasana pun semakin hangat dan romantis, ketika anna menerima cinta dari ka reza. Pelukan hangat pun terlemparkan dari mereka berdua. Begitu sederhana memang, namun sangat bermakna.
Suasana malam penuh bintang, dan di lengkapi dengan dinginnya malam, mereka berdua mengawali hubungan ini. Dalam hati masing masing, mereka bertekad akan saling menjaga cinta nya masing masing dengan dalam dan serius.
Inilah cinta pertama anna, yaitu ka reza. Seorang lelaki seniman dari kaki gunung. Padahal, banyak banget lelaki kota yang nyatain cintanya kepada anna. Namun anna ga terpikat sedikitpun. Dan pada akhirnya reza yang bisa memikat hati anna. Walau dari kampung, siapa sangka bisa menarik hati seorang gadis kota yang cantik.
Terlihat bintang di langit yang sedang menari, ikut bahagia dengan pasangan baru itu. Dan kerlipan bintang tersebut, menjadi saksi kisah cinta mereka.
Hal ini membuktikan, bahwa diantara beribu ribu orang, hanya aka nada satu yang bermakna ! Karna DIANTARA BERIBU BINTANG, HANYA KAU LAH YANG PALING TERANG

Tamat 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar